UNAIR Blogging Competition

Web
0

Ciri-ciri dan Struktur Tubuh Virus

Ciri-ciri dan Struktur Tubuh Virus
1.      Ciri-ciri Virus

*      Berukuran ultra mikroskopis
*      Parasit sejati/parasit obligat
*      Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
*      Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
*      Dapat dikristalkan
*      Aktivitasnya hanya  di dalam sel makhluk hidup

2.      Struktur Virus

Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:

a.     Kepala

Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.

b.     Kapsid

Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.

c.     Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim. 


E. Ekor
   Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
0

Narrative Text

Pengertian Narrative Text

Narrative Text adalah satu dari 13 jenis text bahasa inggris (genre) yang lahir dari kalangan naration seperti halnya recount text dan new new item text yang mana berfungsi untuk menceritakan kisah masa lampau dan untuk hiburan.

Tujuan Narrative Text

Tujuan narrative text adalah untuk menghibur pendengar atau pembaca tentang suatu kisah atau cerita masa lalu yang berkaitan dengan pengalaman nyata.

Generic Structure Narrative Text

1. Orrientation

berisi tentang pengenalan tokoh dalam cerita serta waktu dan tempat kejadiannya

2. Complication

berisi tentang gambaran munculnya masalah yang dialami oleh tokoh pada cerita tersebut yang dipecahkan

3. Resolution

berisi tentang bagaimana tokoh dari cerita tersebut memecahkan masalah yang ada pada bagian complication



Contoh Narrative Text


The Legend of Rawa Pening

Once upon a time, there was a little poor boy came into a little village. He was very hungry and weak. He knocked at every door and asked for some food, but nobody cared about him. Nobody wanted to help the little boy.

Finally, a generous woman helped him. She gave him shelter and a meal. When the boy wanted to leave, this old woman gave him a “lesung”, a big wooden mortar for pounding rice. She reminded him, “please remember, if there is a flood you must save yourself. Use this “lesung” as a boat”. The “lesung” was happy and thanked the old woman.The little boy continued his journey. While he was passing through the village, he saw many people gathering on the field. The boy came closer and saw a stick stuck in the ground. People challenged each other to pull out that stick. Everybody tried, but nobody succeeded. “Can I try?” asked the little boy. The crowd laughed mockingly. The boy wanted to try his luck so he stepped forward and pulled out the stick. He could do it very easily. Everybody was dumbfounded.

Suddenly, from the hole left by stick, water spouted out. It did not stop until it flooded the village. And no one was saved from the water except the little boy and the generous old woman who gave him shelter and meal. As she told him, he used the “lesung” as a boat and picked up the old woman. The whole village became a huge lake. It is now known as Rawa Pening Lake in Salatiga, Central Java, Indonesia.



RESENSI CERPEN “Cinta dan Kesunyian”



RESENSI CERPEN “Cinta dan Kesunyian”
(Diambil dari Kumpulan Cerpen Peraih Hadiah Nobel Sastra)

Judul Cerpen: Cinta adalah Kesunyian

Nama Pengarang: Gabriel Garcia Marquez

Penerbit: Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta

Tebal Buku: 164 halaman

Cerpen yang diresensikan, halaman 75-83

Cetakan: ke-IV, Juli 2009

Penerjemah: Anton Kurnia


Latar Belakang Pengarang
Gabriel Garcia Marquez dilahirkan di Aracataca, Kolombia, 1928. Ia adalah peraih Hadiah Nobel Sastra 1982. Anak seorang operator telegraf itu penah belajar ilmu hokum di Universitas Nasiaonal Kolombia, namun tak selesai. Lalu ia bekerja sebagai wartawan dan kontributor untuk sejumlah kantor berita di beberapa negara Amerika Latin, Eropa dan New York. Di kemudian hari ia menjadi redaktor harian berpengaruh yang terbit di Bogota, El Espectador. Marquez dikenal dunia sebagai pengibar realisme magis dalam novel-novelnya, Al Coronet No Tiene Quien Ie Escriba – Tak Seorang Pun Menulis pada Seorang Kolonel (1961). Los Funerales General en Su Labrinto – Sang Jendral pada Labirinnya (1989). Ia juga menerbitkan sejumlah buku nonfiksi.

Sinopsis Cerpen
Florentino Ariza sebagai tokoh utama dalam cerpen ini menggambarkan seorang lelaki dewasa yang selalu melamunkan dan membayangkan pujaan hatinya. Fermina Daza, perempuan khayalannya itu tak banyak diceritakan dalam cerpen ini. Namun pengarang lebih menekankan inti cerita pada arti cinta dan kesunyian. Dalam perjalan Florentino Ariza, ia mendapatkan kejadian yang sangat tak terduga. Suatu cinta ia dapat dengan sekejap dengan seorang wanita yang tak ia kenal sedikit pun dan hilang begitu saja dalam kesunyian. Dengan bagaimana Florentino Ariza mendapatkan cinta sesaatnya itu? Coba luangkan ssdikit waktu untuk membaca cerpen peraih Nobel Sastra ini, mungkin akan menambah inspirasi karya sastra kita.

Analisis Unsur Instrinsik
Tema: Cinta dan Kesunyian

Setting: perjalanan di sungai dengan menggunakan kapal

Alur: maju dan mundur

Tokoh: Florenzino Ariza, Kapten Kapal, Duta Besar Inggris dan Wanita misterius

Perwatakan: Florenzio Ariza orang yang tenang dan tidak gegabah.

Kapten Kapal orang yang tegas dan melaksanakan tugasnya.

Duta Besar Inggris orang yang kurang arif dan semaunya.

Wanita misrerius orang yang misteri dan tak pernah memikir panjang.

Sudut Pandang: pengarang sebagai orang ketiga yang banyak tahu.

Amanat: “cinta dengan nafsu sesaat hanya membuat kenikmatan sesaat dan mengakibatkan keterburukan sendiri”


Analisis Unsur Ekstinsik
Nilai Moral : Cinta itu bukan nafsu sesaat kenikmatan dunia, hal seperti ini hanya membuat seseorang terjun dalam keterpurukannya, penyesalan dan kehilangan harga dirinya.

Nilai Sosial : Jabatan setinggi apapun sepatutnya tetap menghargai sesama dan makhluk hidup lainnya. Serta, alangkah baiknya seseorang berinteraksi telah saling mengenali satu-sama lain.

Nilai Budaya : Kebiasaa masa orang Eropa dengan sistem kenegaraannya. Dalam cerpen ini sangat menggambarkan suasana zaman peperangan di negara itu dan adat tunduk serta hormat pada seorang Duta Besar.

Keunggulan Cerpen
Dalam cerpen ini, pengarang menitikberatkan gambaran dan bahasa sastra lama, kebahasaan yang sangat dijiwai pengarang membuat para pembaca kagum. Dan membuat para pembaca lebih terinpirasi. Terutama pada diakhir-akhir alinea, mulai terlihat ciri pengarangyang menggambarkan cerita dapat berakhir dengan hal apapun, tak harus sedih atau pun senang.

Kelemahan Cerpen
Cerita ini memang menggambarkan abad dua puluhan yang kemungkinan besar banyak pembaca sulit membayangkan masa itu. Dan mungkin tak sedikit pembaca akan berhenti di lembar kedua, karena di masa kini sulit untuk memahami bacaan yang tinggi kebahasaannya.

Kesimpulan
Sebagai peresensi berdasarkan dari keunggulan dan kelemahan cerpen ini menilai bahwa cerpen ini baik untuk dipublikasikan karena akan menambah imajinasi pembaca dan mencoba untuk memotifasi menjadi penulis.
Back to Top