KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur kami panjatkan
ke Hadirat Allah Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Lingkungan dan
Kesehatan Masyarakat”.
Makalah ini telah dibuat dengan
berbagai sumber dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Grati 28 Oktober 2013
DAFTAR ISI
1.1. POLUSI DAN ISU KESEHATAN MASYARAKAT
1.1.1
Produk yang berbahaya bagi
manusia...............................................................................5
1.1.2
Penyakit saluran pernafasan.............................................................................................5
1.1.3
Pekerja
Anak.....................................................................................................................6
1.2.
EPIDEMIOLOGI
1.2.1
Kebersihan ........................................................................................................................6
1.3.
PENYAKIT DAN PENCEGAHAN
1.3.1
Malaria .............................................................................................................................7
1.3.2
Pencegahan
Malaria..........................................................................................................7
1.3.3
Pengobatan Malaria..........................................................................................................
7
1.3.4
Pengendalian Vektor Terpadu...........................................................................................7
1.4.
PENYAKIT MENULAR MELALUI AIR
1.4.1
Kolera ..............................................................................................................................8
1.4.2
Faktor Penyebaran Kolera ...............................................................................................8
1.4.3
Pencegahan Kolera..........................................................................................................
1.5.
PENGENDALIAN HAMA DAN MANAJEMEN (IPM) DI BIDANG PERTANIAN
1.5.1 Pestisida............................................................................................................................8
1.5.3
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ...............................................................................9
1.5.4 Biological
Control ...........................................................................................................9
1.5.5
Agen Biological Control .................................................................................................9
1.5.6
Pendekatan bioteknologi .................................................................................................9
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum .Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal
mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
nabi agung Muhammad SAW,yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Makalah ini berisi tentang sejarah
terbentuknya kerajaan sriwijaya serta perkembangan kehidupan social-ekonomi
“KERAJAAN SRIWIJAYA” yang diambil dari beberapa referensi. Untuk itu, saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada sumber sumber yang telah membantu saya
dalam penyusunan makalah ini, serta kepada Guru sejarah SMAN 1 GRATI , bapak Erza Sahrul Mubarok yang telah memberi
pengarahan kepada saya dalam pengerjaan
tugas makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
Saya
menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan
saran sangat membantu saya agar menjadikan makalah ini lebih baik dan dapat
pula menambah ilmu pengetahuan bagi saya. Akhirnya saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya bila ada kesalahan kata maupun kalimat, dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Masyarakat merupakan salah satu unsur utama
dalam berdirinya suatu negara. Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara
tersebut memiliki masyarakat yang juga makmur. Kemakmuran ini didukung oleh
banyak faktor. Salah satunya adalah kesehatan lingkungan masyarakat di suatu
negara tersebut.
Kesehatan masyarakat adalah kondisi
sejahtera dan sehat masyarakat sehingga dapat hidup secara produktif baik dalam
sosial maupun ekonomis . Kesehatan
masyarakat sangat penting untuk di pelihara karena tingkat kesehatan masyarakat
yang rendah akan berpengaruh terhadap
aspek kehidupan lainnya . Kesehatan masyarakat yang rendah biasanya
dipicu dari lingkungan yang kurang bersih, terjadinya pencemaran, dan adanya
kerusakan lingkungan lainnya yang dibuat oleh manusia sendiri . Apabila
kesehatan masyarakat tidak terjaga maka akan sulit bagi negara tersebut untuk
mencapai kemakmuran.
Hal inilah yang melatar belakangi kelompok
kami untuk membuat makalah tentang “Lingkungan
dan Kesehatan Masyarakat”. Sebab sebagai unsur utama suatu negara, kita
perlu melakukan pembenahan agar terwujud kesehatan lingkungan yang diharapkan,
serta menjadikan masyarakat lebih produktif.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
yang dimaksud dengan kesehatan masyarakat ?
2.
Apak
pengertian Epidemiologi?
3.
Apa
saja penyakit yang menular melalui air ?
4.
Bagaimana
cara pengendalian hama?
C.
TUJUAN
1) Mendeskripsikan
pengertian kesehatan lingkungan masyarakat
2)
Mendeskripsikan upaya peningkatan kesehatan lingkungan masyarakat
D.
MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan kelompok kami tentang
pentingnya kesehatan masyarakat
BAB II
ISI
LINGKUNGAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT
1.1 POLUSI DAN ISU KESEHATAN MASYARAKAT
Sangat sedikit
orang yang menaruh perhatian pada dampak negativ dari industrialisasi, terutama
terhadap bahaya kesehatan masyarakat.
Hingga saat ini industri terus berkembang , meskipun kesehatan masyarakat juga
semakin terganggu oleh adanya industrialisasi.
Industrialisasi adalah suatu proses
perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat
berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam
(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi
adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan
perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.
Dalam Industrialisasi ada perubahan
filosofi manusia dimana manusia mengubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi
lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan,efisiensi,
dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau
tradisi). Menurut para peniliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi
industri dan pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia
industri dan perdagangan,
bisa juga dengan sumber
daya alam yang beragam dan
melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki
kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.. Negara pertama
yang melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi
industri pada abad ke 18.
1.1.1 Produk
yang berbahaya bagi manusia
Selama 50 tahun
terakhir sekitar 6 juta bahan kimia telah disintesis pada tingkat 10.000 yang
baru setiap bulan. Sekitar 60.000-70.000 bahan kimia digunakan secara
luas dalam jutaan Studi Lingkungan
Hidup. Dunia memproduksi bahan kimia- lebih cepat daripada pengelolaannya.
Bahan kimia ini meliputi zat beracun yang dapat menyebabkan alergi, kerusakan
organ vital dari tubuh manusia seperti mata, otak, hati, ginjal dan organ
reproduksi, melahirkan bayi yang cacat selama kehamilan dari ibu dan mengakibatkan
kanker. Berikut beberapa contoh bahan
kimia , penggunaan dan bahayanya.
NO
|
NAMA
|
KEGUNAAN
|
BAHAYA
|
1
|
Arsenic
|
Pestisida/Pembuatan Gelas
|
Kanker/ Kerusakan Hati dan Ginjal
|
2
|
Asbestos
|
Atap/Isolasi
|
Karsinogenik bagi pekerja
|
1.1.2 Penyakit saluran pernafasan
A. Silikosis
Silikosis merupakan penyakit saluran pernapasan akibat
menghirup debu silika yang menyebabkan peradangan dan pembentukkan jaringan
parut pada paru-paru. Ada 3 jenis silikosis, antra lain:
1. Silikosis kronis simplek akibat paparan sejumlah kecil
debu silika dalam waktu yang lama atau lebih dari 20 tahun.
2. Silikosis akselerata, terjadi akibat paparan silika
dalam jumlah yang banyak selama kurun waktu 4-8 tahun.
3. Silikosis akut, terjadi akibat paparan silikosis dalam
jumlah yang sangat banyak dalam jangka waktu yang lebih pendek. Paru-paru
sangat meradang dan terisi oleh cairan, sehingga timbul sesak nafas yang hebat
dan kadar oksigen darah yang rendah.penyebabnya adalah
Seseorang yang menghirup debu silika selama beberapa tahun
akan mengalami silikosis. Silika merupakan unsur utama pasir, seseorang yang
bekerja sebagai buruh tambang logam, pemotong batu dan granit, pembuat
tembikar, atau pekerja pengecoran logam berisiko menderita silikosis.
B. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana
pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyebabnya adalah Menghirup serat
asbes bisa yang dapat membentuk jaringan
parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis
tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit
tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
C. Bisinosis
Bisinosis (byssinosis) adalah penyakit paru akibat
kerja yang penyebabnya hirupan debu kapas, rami, dan sisal.Sebenarnya, sudah
lebih dari 100 tahun yang lalu telah dikenal suatu reaksi paru yang merugikan
pada pekerja tekstil. Pada tahun 1831, Kay mendiskripsikan suatu sesak nafas
dan demam yang umumnya terjadi pada hari senin setelah hari libur kerja. Oleh
karena penemuan gejala inilah maka timbul istilah demam senin pagi atau “Monday morning fever”. Istilah
byssinosis dikemukakan oleh seorang dokter berkebangsaan prancis yang bernama
Proust dan istilah ini diambil dari bahasa yunani yang berarti linan atau rami
halus.
1.1.3 Pekerja
Anak
India memiliki
citra buruk di luar negeri untuk mempekerjakan jumlah terbesar pekerja anak
(16-18 kelompok juta / usia 8-14). Organisasi Buruh Internasional (ILO)
melaporkan bahwa buruh anak yang bergaji rendah (Rs 2,00-6,00 per hari) selama
12-16 jam kerja ,mereka harus bekerja keras dalam kondisi yang tidak manusiawi.
Industri kuningan UP, industri Kashmir karpet dan pabrik Chennai mempekerjakan
sebagian besar pekerja anak. The "Sibkasi" pabrik di Chennai
mempekerjakan beberapa 50.000 anak (8-12 tahun), 80 persen perempuan, yang
bekerja selama 14 jam sehari dalam kondisi tidak manusiawi. Sebagian besar
mereka rentan terhadap kecelakaan dan tidak hidup di atas 40 tahun.
1.2 EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi adalah
ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta fakor yang terkait di
tingkat populasi. Ini adalah model corestone penelitian kesehatan masyarakat,
dan membantu menginformasikan kedokteran berbasis bukti (eveidence based
medicine) untuk mengidentifikasikan faktor risiko penyakit serta menentukan
pendekatan penanganan yang optimal untuk praktik klinik dan untuk kedokteran
preventif. Menurut Dr. Anton Muhibuddin (Universitas Brawijaya), saat ini
epidemiologi telah berkembang pesat baik pendalaman ilmunya maupun perluasan
ilmunya. Perluasan ilmu epidemiologi saat ini juga mencakup epidemiologi bidang
pertanian agrokompleks (termasuk perikanan, perkebunan, prikanan) dan
mikrobiologi. Perluasan tersebut dirasa perlu karena manfaat epidemiolgi sangat
nyata dirasakan dalam bidang-bidang ilmu tersebut. Pendalaman epidemiologi
diantaranya meliputi peramalan berbasis komputer dan pengelolaan agroekosistem.
1.2.1 Kebersihan
Kebersihan erat
kaitannya dengan epidemiologi . Tujuan dari kebersihan adalah untuk memungkinkan
manusia hidup dalam hubungan yang erat dengan lingkungannya . Kebersihan
pribadi mencakup semua faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan.
Masyarakat harus merutinkan perilaku hidup sehat, misalnya melakukan perawatan tubuh ( mandi, cuci ,
perawatan gigi , kuku dan rambut , olahraga , ) penggunaan pakaian yang rapi
dan bersih ,bekerja dan tidur pada jam-jam tertentu . Dengan kata lain , kita
harus menerapkan sikap disiplin dan kebersihan dalam kehidupan kita sehari-hari
.
Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan adalah keadaan sejahtera fisik,
mental dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya tidak
1.3
PENYAKIT DAN PENCEGAHAN
1.3.1 Malaria
Malaria adalah
penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium.[1] Penyakit
ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.[2] Di dalam
tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian
menginfeksi sel darah merah.[1] Pasien
yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit
influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung
pada kematian. [2]
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan
subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula
dengan vektor nyamukAnopheles.[3] Daerah
selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat
dengan angka kejadian malaria tertinggi.[3]
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu
anak setiap 30 detik.[4] Sekitar
300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena
penyakit ini setiap tahunnya.[4] 90%
kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.[4]
1.3.2 Pencegahan
Malaria
- Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup
- Menggunakan krim anti nyamuk
- Memasang kelambu anti nyamuk
- Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak
nyamuk malaria mengancam, konsultasikan dulu dengan dokter
- Jangan keluar rumah setelah senja
- Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah
1.3.3 Pengobatan
Malaria
Kina, alkaloid,
telah digunakan sebagai obat yang efektif untuk malaria selama 300 tahun terakhir.
Obat anti malaria lainnya adalah- chloroquinine, camoquinine, primaquinine, dll
sintetis vaksin terhadap malaria ditemukan oleh seorang ilmuwan Kolombia, M.E.
Patarroyo dan diadili di Amerika Selatan. Afrika dan Asia Tenggara.
1.3.4
Pengendalian Vektor Terpadu
Metode pengendalian vektor terdiri dari Tiga
tahap, diantaranya :
(I)
Penghancuran nyamuk dewasa: Di rumah-rumah, sekolah, restoran, dll nyamuk,
lalat dan serangga dapat dihancurkan dengan cara dari 'bom aerosol' dari mana
DDT dan minyak terlarut di bawah tekanan freon dilepaskan. Freon tersebut
segera menguap membebaskan pestisida di partikel menit (2-10 m). Untuk
perlindungan lanjutan semprotan residual dengan DDT atau lainnya pestisida di
suspensi atau emulsi sebesar 200 mg per sq ft diperlukan.
(Ii) Penghancuran Larva: Hal ini dapat
dicapai oleh aplikasi pestisida sebagai semprotan, debu, butiran dapat juga menggunakan kelambu berinsektisida, indoor residual spray,repellent,
insektisida rumah tangga dan penaburan larvasida. dan, mengambangkan
vegetasi di badan air (Tambak, dll) sehingga memungkinkan ikan untuk makan
larva. Menurunkan tingkat air di waduk ,mencegah .Bila tingkat air diturunkan,
sebagian besar larva akan mati.
(Iii)
Penimbunan tempat perindukan: penimbunan tempat meruuntuk penakan
solusi permanen pengendalian nyamuk. Kolam-kolam kecil harus ditimbun, pengangkatan tumbuhan air, pengeringan
sawah secara berkala setidaknya setiap dua minggu sekali dan pemasangan kawat
kasa pada jendela..
1.4
PENYAKIT menular akibat air
Penyebab
penyakit yang berkaitan dengan air diantaranya virus, bakteri, protozoa atau cacing. Para
penyakit seperti hepatitis virus (Hepatitis A, hepatitis B), poliomyletis dan
diare disebabkan oleh virus. Para penyakit seperti kolera, disentri basiler,
tipus dan paratifoid disebabkan oleh bakteri dan penyakit seperti amoebiosis,
giardiasis disebabkan oleh protozoa. Beberapa penyakit yang terbawa air umum
dibahas secara rinci dalam bagian berikut.
1.4.1 Kolera
Penyakit
taun atau kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan olehbakterium Vibrio
cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan
memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang.
Gejalanya termasuk diare,
perut keram, mual, muntah,
dan dehidrasi.
Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka
penderita berisiko kematian tinggi. Perawatan dapat dilakukan dengan rehidrasi
agresif "regimen", biasanya diberikan secara intravena secara berkelanjutan sampai diare
berhenti.
1.4.2 Faktor
Penyebaran Kolera
Faktor
Lingkungan
Di antara faktor
lingkungan, air, makanan, dan lalat memainkan peranan penting dalam menyebarkan
kolera di masyarakat. Kolera vibrioes tidak berkembang biak di air tetapi
mereka dapat bertahan hingga dua tergantung pada suhu, pH, kadar garam, bahan
organik, sinar matahari dan faktor lainnya. Di negara kita ada jumlah pasokan
air yang tidak terkendali (misalnya sungai yang tercemar, kolam, kanal, dll)
yang merupakan sumber utama kolera infeksi. Kolera vibrioes dapat berkembang
biak dengan mudah dalam makanan tertentudan minuman seperti susu, produk susu
dan beberapa jenis rebus beras. Buah-buahan dan sayuran bisa terkontaminasi
saat dicuci atau disiram dengan air dari daerah tertular.
Faktor
Sosial
Pameran besar
seperti Kumbha Mela atau Ardha Kumbha Mela dimana banyak orang berkumpul di
ghats sungai UP adalah merupakan faktor terbesar penyebab penyebaran kolera.
Kolera adalah penyakit orang miskin yang datang dari kelompok berpenghasilan
rendah, hidup di daerah kumuh dan kondisi tak manusiawi.
1.4.3
Pencegahan Kolera
Menjaga
kebersihan lingkungan, terutama air dan tempat pembuangan kotoran merupakan
cara mencegah penyakit kolera. Mengonsumsi air yang sudah dimasak terlebih
dahulu, mencuci tangan sampai bersih sebelum makan, mencuci sayuran, dan
menghindari mengonsumsi ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.
Jika
salah satu anggota keluarga ada yang menderita penyakit kolera, sebaiknya
diisolasi dan segera berikan pengobatan. Lakukan sterilisasi pada benda yang
tercemar muntahan atau tinja. Dapatkan vaksinasi kolera untuk melindungi orang
yang melakukan kontak langsung dengan penderita.
1.5
PENGENDALIAN HAMA DAN MANAJEMEN (IPM) DI BIDANG PERTANIAN
1.5.1
Pestisida
Hama
membahayakan bagi tanaman dan dapar menularkan penyakit ke hewan dan manusia.
Penggunaan pertama bahan kimia untuk membunuh hama pertama kai ditemukaan
ketika arsenik direkomendasikan untuk membunuh serangga. Pada abad ke-16 Cina
digunakan arsenik sulfida sebagai insektisida. Selama abad ke-20 arsenat
digunakan sebagai insektisida. tembaga acetoarsenite digunakan secara luas di
kolam di daerah tropis untuk mengendalikan penyakit malaria . Pestisida adalah
istilah umum untuk insektisida, rodentisida, molluscides, herbisida, fungisida,
dll Era sintetik pestisida organik dimulai sekitar 1940. Saat ini ada lebih dari
10.000 jenis pestisida berbeda.
Penggunaan
pestisida dapat membantu dalam
pemberantasan penyakit seperti malaria (oleh DDT) dan tifus dan juga dalam
meningkatkan produksi tanaman.
8.5.2
Bahaya Pestisida
Pestisida Menyebabkan Kemandulan
Salah satu pestisida adalah atrazine, pembunuh
gulma yang banyak digunakan di pertanian tebu dan terdeteksi dalam air keran.
Para ilmuwan dan dokter mengemukakan bahwa pestisida ini meningkatkan risiko
keguguran dan kemandulan (kualitas dan mobilitas sperma menurun).
Bahaya Pestisida Pada Kehamilan, Bayi,
dan Anak
Pestisida yang tidak sengaja termakan oleh ibu hamil dapat
menyebabkan bayi cacat lahir. Cacat lahir seperti spina bifida, bibir sumbing,
kaki pengkor, dan sindrom down bisa diakibatkan paparan pestisida. Untuk
memperkecil resiko, ibu hamil harus selektif dalam mengkonsumsi makanan dan
minuman.
Paparan pestisida selama 3 bulan sebelum konsepsi dan selama kehamilan akan meningkatkan resiko keguguran spontan pada ibu hamil. Selain itu, bayi yang dilahirkan juga beresiko terkena leukimia dan kecerdasannya bisa terganggu.
Paparan pestisida selama 3 bulan sebelum konsepsi dan selama kehamilan akan meningkatkan resiko keguguran spontan pada ibu hamil. Selain itu, bayi yang dilahirkan juga beresiko terkena leukimia dan kecerdasannya bisa terganggu.
8.5.3
Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Pengendalian hama terpadu adalah pengendalian hama yang
dilakukan dengan menggunakan kekuatan unsur-unsur alami yang mampu
mengendalikan hama agar tetap berada pada jumlah dibawah ambang batas yang
merugikan. Komponen PHT adalah perpaduan dari
cara pengendalian pengendalian kultur teknik, hayati, varietas yang tahan,
fisik dan mekanik, peraturan-peraturan, serta kimiawi (pestisida). Peranan PHT dalam Ekosistem Pertanian
Untuk menekan dampak
negatif pemakaian pestisida sintetis, mencegah resurgensi dan kekebalan OPT,
serta memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan alam untuk mengendalikan OPT.
8.5.4
Biological Control
pengendalian
hama secara biologi adalah penggunaan makhluk hidup untuk membatasi populasi
organisme penganggu tmbuhan (OPT). Makhluk hidup dalam kelompok ini
diistilahkan sebagai musuh alami, seperti predator, parasitoid, patogen . Dalam
hal penggunaan dan pengendalian mikroorganisme yang berguna diperluas yang
meliputi makhluk hidup termasuk yang bersel tunggal, virion, dn bahan genetik .
Tujuan pengendalian adalah menguapayakan agar populasi hama tidak menimbulkan
kerugian , melalui cara pengendalian yang efektif dan aman terhadap lingkungan
. Ada 2 pendekatan pengendalian , yaitu proaktif dan reaktif. Proaktif adalah
upaya mengekang perkembangan hama agar populasinya tetap dibawah ambang
ekonminya , contohnya seperti penanaman varietas tahan, cara bercocok tanam
yang baik , dan penggunaan musuh alami . sedangkan reaktif upaya menekan
perkembangan hama agar populasinya kembali dibawa ambang konominya , umumya
berupa pengendalian kimiawi
8.5.5
Agen Biological Control
Parasit hama
dikelompokkan dalam:
1. Vertebrata
(misalnya ikan, berudu, katak, ular, burung, burung pemakan serangga, tupai,
musang, dll)
2. Protozoa
(misalnya Glugea pyroausta telah menunjukkan hasil yang positif terhadap Eropa
lintas-penggerek dan G.legeri terhadap kubis kupu-kupu).
3. Anthropoda
(mis. laba-laba, tungau dan serangga)
4.
Mikro-organisme (misalnya membentuk spora bakteri-bacillus
popillae untuk
mengontrol kumbang Jepang)
8.5.6
Pendekatan bioteknologi
Bioteknologi sudah dikenal
oleh manusia sejak ribuan tahun yany silam. Yang cara pembuatanya melalui proses
fermentasi yang dilakukan mikroba yang telah dikerjakan sejak sekitar 3.0000
tahun sebelum masehi. Meskipun belum dilketahui dasar ilmiahnya, namun
dasar-dasar ilmiah bioteknologi mula diketahui seja Antonie Van Leeuwenhoek
yang dilakukan pengamatan bentuk sel pada tahun 1680. Dan pengenalan
konsep pewarisan sifat yang dilakukan oleh Grego Mendel pada awal abad 20.
Pada masa
sekarang, bioteknologi berkembang dengan sangat pesat, khususnya di Negara
maju. Perkembangan bioteknologi ditandai dengan ditemukannya berbagai penemuan,
misalnya rekayasa genetika, kultur jaringan , pengembangbiakan sel induk.
Dalam
bidang pertanian bioteknologi dapat di aplikasikan. Sekarang ini para ilmuan
berhasil meningkatkan tampilan buah dan sayur, memperpanjang waktu makanan
untuk di simpan, meningkatkan kandungan nutrisi tanaman dan membuat tanaman
tahan terhadap penyakit dan hama.
Pada masa
yang akan datang, para ahli pertanian mengharapkan bioteknologi mampu
menghasilkan tanaman yang tahan lama terhadap segala kondisi iklim, seperti
iklim kering, iklim panas, atau dingin. Oleh karena itu, bioteknologi
menjadikan petani mampu memanfaatkan tanah yang sebelumnya jarang diusahakan.
Dengan mmanfaatkan bioteknologi ini dapat menghasilkan tanaman yang identik
dalam waktu singkat. Selain itu modifikasi tanaman hias membuka jalan untuk
menghasilkan warna-warna yang tidak biasa sehingga mampu meningkatkan nilai
varietas dan nilai ekonominya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
hal ini dapat disimpulkan bahwa Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan . Dan Penyakit yang diderita masyarakat akibat dari lingkungan yang
kurang bersih misanya malaria, kolera, dan lain lain.
B.
Saran
Kami
berharap agar pemberian tugas selanjutnya tidak diwajibkan menggunakan sumber
tertentu karena akan menyulitkan dalam pengerjaannya .