UNAIR Blogging Competition

Web
0

Makna "Laa" pada ayat pertama surah Al-Balad

Makna kata "Laa" pada ayat pertama surah Al-Balad

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

        Dalam tafsiran , kata "Laa Uqsimu" pada ayat pertama surah Al-Balad memiliki arti "saya bersumpah" . Namun, akan janggal apabila kita telah mengetahui bahwa seringkali kata Laa diartikan "tidak". Harusnya apabila kita mengartikan Laa sebagai "tidak" akan menjadi Laa Uqsimu=Saya tidak bersumpah ? Apakah begitu? Beberapa ulama' tetap mengartikan bahwa Laa Uqsimu memiliki arti saya bersumpah, bukan saya tidak bersumpah. Hal ini dikarenakan :
  1. Para ulama mengatakan bahwa ‘Laa’ disini adalah zaidah (tambahan),kata ‘Laa’ hanya tambahan,berarti tidak memiliki makna. Laa uqsimu = Uqsimu (saya bersumpah). Ada beberapa ayat Allah yang lain ada juga menggunakan  ‘Laa’,seperti firman Allah yang sedang berdialog dengan syaitan.
  2. Laa’ disini memiliki makna asli yaitu nafii (asli),jadi menurut ulama artinya : “saya tidak bersumpah kepada negeri ini setelah kamu tidak ada didalamnya wahai Muhammad setelah kamu keluar dari Makkah,jadi setelah kamu keluar dari Makkah.Saya tidak lagi bersumpah pada negeri ini.
  3. Laa’ masih memiliki makna yang sama artinya tidak,namun setelah ‘Laa’ itu adalah koma. ‘Laa,(koma) uqsimu bi hadzal balad’.Jadi,jawaban Allah SWT kepada orang-orang kafir yang mengingkari hari kiamat.Ketika orang-orang kafir mengingkari hari kiamat dikatakan dibantah oleh Allah SWT..Bahwa tidak benar bahwa hari kiamat tidak datang. “Tidak benar apa yang kalian yakini bahwa hari kiamat tidak akan datang”.Sehingga ‘Laa uqsimu’ artinya “saya bersumpah”.Jadi,tidak ada kaitannya dengan ‘Laa’.
Namun para mayoritas ulama mengatakan bahwa ‘Laa’ disini memiliki makna zaidah (tambahan).Dan tidak mengapa ketika Allah SWT  memberikan kata tambahan dalam rangka menguji keimanan kaum muslimin percaya atau tidak dengan tambahan ini,percaya atau tidak bahwa ayat ini dari Allah SWT,karena ada yang berargumentasi  tidak satu pun ayat Allah yang tambahan,karena kalau tambahan tidak ada gunanya.Padahal Allah SWT ‘maa kholaqta hadza bathila’,tidak ada kebathilan semua yang diciptakan Allah SWT,semua yang datang dari Allah SWT pasti ada manfaatnya.


Source :  http://lunamaria23.wordpress.com
Back to Top