Tema : Kesehatan
Narasumber : Drs. Ec. R Titah
Santoso
DIALOG
Wartawan : ¢¢Assalamualaikum, pak, bisa minta waktunya sebentar? ¢¢
Narasumber
: ¢¢Waalaikumsalam. oh, iya, ada apa?¢¢
Wartawan : ¢¢Begini pak, kami
ingin mewawancarai bapak mengenai donor darah. Kebetulan bapak adalah salah
satu pendonor yang telah mendapatkan penghargaan dari gubernur, sehingga kami
memutuskan untuk mewawancarai pak titah .
Bisa kami mulai pertanyaan dari
sekarang ? ¢¢
Narasumber
: ¢¢Iya,silahkan¢¢
Wartawan :
¢¢Apa yang menjadi motivasi
pak Titah untuk mendonorkan darah? ¢¢
Narasumber
: ¢¢Karena secara
keuangan belum cukup untuk menyumbangkan ke masyarakat, sehingga yang memungkinkan saat ini adalah mendonorkan
darah untuk orang lain . selain mendonorkan darah saya juga akan mendonorkan organ tubuh (mata) saya,namun masih harus
mendapat persetujuan dari keluarga¢¢
Wartawan :¢¢Sejak kapan pak Titah mulai mendonorkan darahnya?¢¢
Narasumber :
¢¢Pada saat kuliah semester awal, kurang lebih 20 tahun yang lalu. Saat itu saya kuliah di kampus STIESIA Surabaya¢¢
Wartawan :¢¢Wah sudah cukup lama ya,pak. Selanjutnya bapak mendonorkan darahnya dimana
? ¢¢
Narasumber
: ¢¢Awalnya kan saya mendonorkan darah di kampus STIESIA
Surabaya , kemudian ke PMI Embong Ploso Surabaya,
berhubung rumah saya
pindah ke Probolinggo,
donornya ke PMI Probolinggo¢¢
Wartawan :¢¢ Bagaimana pendapat pak Titah mengenai donor darah? ¢¢
Narasumber : ¢¢Donor darah itu menyehatkan karena dengan mendonorkan darah, tubuh kita otomatis akan memproduksi darah baru yang membuat tubuh kita lebih fresh lagi dan yang utama paing utama dari donor darah adalah menolong orang orang yang membutuhkan darah¢¢
Narasumber : ¢¢Donor darah itu menyehatkan karena dengan mendonorkan darah, tubuh kita otomatis akan memproduksi darah baru yang membuat tubuh kita lebih fresh lagi dan yang utama paing utama dari donor darah adalah menolong orang orang yang membutuhkan darah¢¢
Wartawan :¢¢Bagaima kesannya saat pertama kali mendonorkan darah ? ¢¢
Narasumber :¢¢Awalnya saya merasa
takut, karena jarum yang digunakan untuk pengambilan darah sebesar pipet bulpoin
, tetapi setelah di
ambil darahnya ternyata terasa
nyaman, karena setelah
itu tubuh akan memproduksi darah
baru sehingga terasa segar kembali¢¢
Wartawan :¢¢Sampai saat ini sudah berapa kali bapak mendonorokan darahnya ? ¢¢
Narasumber :¢¢Saya sudah 80x mendonorkan
darah¢¢
Wartawan :¢¢Kalau begitu biasanya dalam setahun, berapa kali donor darahnya? ¢¢
Narasumber :¢¢Setahun
5 kali donor darah¢¢
Wartawan :¢¢Wah, kira kira sampai berapa kali bapak akan donor darah? ¢¢
Narasumber :¢¢Kalau memungkinkan bisa lebih dari itu, ya mencapai 100 x . Apabila
sudah sampai 100
x akan diundang di Istana Negara dan bertemu dengan presiden¢¢
Wartawan : ¢¢Oh iya, sebelumnya kan pak Titah pernah mendapatkan penghargaan karena
telah sekian kali donor darah, lantas bagaimana perasaan pak Titah? ¢¢
Narasumber :¢¢Perasaan saya saat diberi penghargaan oleh
gubernur ya pasti
sangat senang karena itu merupakan pengalaman yang
istimewa bagi saya¢¢
Wartawan :¢¢Apa harapan pak Titah setelah mendapatkan peghargaan tersebut¢¢
Narasumber
:¢¢Yang saya harapkan adalah agar yang lain
termotivasi untuk mendonorkan darahnya atau mengikuti jejak saya , karena darah sangat diperlukan
untuk orang yang memerlukan dengan mendonorkan darah kita bisa sehat sambil beramal¢¢
Wartawan : ¢¢Apa pesan pak Titah mengenai donor darah untuk siswa SMA khususnya maupun
masyarakat? ¢¢
Narasumber :
¢¢Khusus untuk murid SMA kelas
XII secara emosional, fisik, maupun secara usia sudah waktunya untuk membantu
sesama dalam hal donor darah, karena donor darah masih belum membudaya dalam
masyarakat umum¢¢
Wartawan : ¢¢Terimakasih pak, atas pesannya, dan telah menyempatkan waktu untuk kami
wawancarai. Wassalamualaikum¢¢
Narasumber : ¢¢Waalaikumsalam¢¢
Drs. Ec. R . Titah Santoso,
seorang guru yang dilahirkan di Tuban 7
September 1972 merupakan pendonor darah yang dikenal di SMAN 1 GRATI. Guru yang kerap dipanggil pak Titah ini pernah
mengenyam pendidikan di SDN
Kebonsari, Tuban, SDN Waru, Surabaya, SDN Pacarkeling, Surabaya, SMPK Stanisland, SMAN 1 Surabaya, dan STIESIA Surabaya.
Ia melakukan donor darah dengan
alasan karena secara
keuangan beliau masih belum
cukup untuk menyumbangkan ke masyarakat, sehingga yang memungkinkan adalah mendonorkan darah untuk orang lain .
Faktanya, selain mendonorkan darah , ia juga akan mendonorkan organ tubuhnya , yaitu mata, dan ia juga mengatakan
bahwa hal itu masih harus mendapatkan persetujuan dari keluarganya. Sehingga ia dikenal dengan sosok yang memiliki
watak suka membantu orang lain. Ia mulai mendonorkan darahnya pada saat kuliah semester awal, kurang lebih 20 tahun yang lalu. Saat itu ia menjalani pendidikan kuliah di kampus STIESIA Surabaya. Beberapa bulan setelah pertamakali pendonoran , ia juga
mendonorkan darahnya ke PMI Embong Ploso Surabaya hingga ke PMI Probolinggo . Seorang guru yang memiliki golongan darah O itu
menjelaskan bahwa donor darah itu menyehatkan karena dengan
mendonorkan darah, tubuh kita otomatis akan memproduksi darah baru yang membuat tubuh
kita lebih fresh lagi, dan
yang utama paing utama dari donor darah adalah menolong orang orang yang membutuhkan darah, bisa disebut dengan sehat sambil beramal. Ia juga meneceritakan
kesan pertama kali saat ia mendonorkan darahnya yaitu merasa
takut, karena jarum yang digunakan untuk pengambilan darah sebesar pipet bulpoin
, tetapi setelah di
ambil darahnya ia terasa
nyaman, karena setelah
itu tubuh akan memproduksi darah
baru sehingga terasa segar kembali . Sampai saat ini ia sudah 80x
mendonorkan darahnya. Dalam setahun ia melakukan 5 kali donor darah. Bukan hanya itu,
ia juga memiliki target melakukan donor
darah sampai
100 x . Apabila sudah sampai 100
x , akan
diundang di Istana Negara dan bertemu dengan presiden. Atas kebaikannya, ia pernah mendapatkan penghargaan
dari gubernur. Ia merasa sangat
senang karena menurutnya hal itu merupakan
pengalaman yang istimewa. Yang
ia harapkan
dari perolehan penghargaan tersebut hanyalah agar yang lain juga termotivasi untuk mendonorkan
darahnya atau mengikuti jejaknya, karena
darah sangat diperlukan untuk orang yang memerlukan dengan
mendonorkan darah kita bisa sehat sambil beramal. Beliau berpesan khususnya untuk murid SMA kelas XII
secara emosional, fisik, maupun secara usia sudah waktunya untuk membantu
sesama dalam hal donor darah, karena donor darah masih belum membudaya dalam
masyarakat umum.
1 comments:
kalo takut jarum gimana ya ..............tau ndak cara ngatasinya....:)
Post a Comment