UNAIR Blogging Competition

Web

Makalah Kehidupan sosial ekonomi kerajaan sriwijaya



MAKALAH SEJARAH
“SEJARAH TERBENTUK DAN PERKEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI KERAJAAN SRIWIJAYA”







Disusun Oleh  : Alfi Jauharo
Kelas       : XI-IS 4






SMA NEGERI 1 GRATI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum .Wr. Wb.

                   Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW,yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.

            Makalah ini berisi tentang sejarah terbentuknya kerajaan sriwijaya serta perkembangan kehidupan social-ekonomi “KERAJAAN SRIWIJAYA” yang diambil dari beberapa referensi. Untuk itu, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada sumber sumber yang telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini, serta kepada Guru sejarah SMAN 1 GRATI , bapak Erza Sahrul Mubarok yang telah memberi pengarahan kepada saya dalam pengerjaan  tugas makalah ini sehingga dapat terselesaikan.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran sangat membantu saya agar menjadikan makalah ini lebih baik dan dapat pula menambah ilmu pengetahuan bagi saya. Akhirnya saya mohon maaf  yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan kata maupun kalimat, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Grati, 27 Juli 2013


Alfi Jauharo
 








DAFTAR ISI

·       HALAMAN JUDUL………………………………………………………………...1
·       KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2
·       DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ..3
·       BAB I   : PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang……..………………………………….…………….4
B.     Rumusan Masalah………..…………………………………………..4
C.     Tujuan…………………………………….………………………....4
·       BAB II  : PEMBAHASAN
A.     Awal mula terbentuknya Kerajaan Sriwijaya………………………………5
B.     Kehidupan social dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya………………………..6
C.     Sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya …..…….…………………………….7
                                                                                           
·       BAB III : PENUTUP
A.          Kesimpulan……………………………………………………………..10
B.          Saran……………………………………………………………………10
·       DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...11




BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Agama Budha merupakan agama yang muncul pada tahun 500 SM di India yang mencapai puncak kejayannya pada masa pemerintahan raja Ashoka dari Dinasti Maurya. Agama Budha juga masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad pertama masehi  dan perkembangannya sampai di Indonesia hingga saat ini. Dalam sejarah Indonesia ada dua kerajaan kuno yang selalu disebutkan sebagai kerajaan-kerajaan yang megah dan jaya, yang melambangkan kemegahan dan kejayaan Indonesia di zaman dulu. Kedua kerajaan itu adalah Sriwijaya dan Majapahit.
 Pada awalnya kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang kecil hingga melalui tahapan kerajaan ini berkembang dengan pesatnya menjadi kerajaan yang besar dan pesat pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa. Sebelumnya kita harus mengerti bagaimana sejarah berkembangnya agama Budha Indonesia agar dapat mengerti bagaimana perkembangan kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah Satu kerajaan Budha yang pernah berkembang pesat di yang pada akhirnya mengalami keruntuhan. Kerajaan itu berpengaruh besar terhadap nusantara dan merupakan symbol kebesaran sumatera khususnya Sumatra selatan sebelum kerajaan mataram di Jawa Timur. Saya menjadikan kerajaan Sriwijaya sebagai bahasan makalah ini karena saya turut serta dalam organisasi kebaharian sementara kerajaan ini juga dicirikan sebagai kerajaan yang bercirikan kebaharian, kita pastinya sudah mengetahui bahwa Indonesia merupakan negara maritim yang presentasinya lebih banyak kelautan daripada kepulauan. Jadi amatlah sangat janggal apabila kita tidak mengetahui banyak tentang kerjaan Sriwijaya sementara kita terlahir di Indonesia yang merupakan Negara maritim. Kita sebagai generasi muda Indonesia sebaiknya tidak akan melupakkan kerajaan Sriwijaya yang sangat berperan penting dalam perkembangan agama Budha di Indonesia. Begitu panjang masa perkembangan kerajaan sriwijaya hingga mengalami keruntuhan sehingga kita perlu mempelajari awal mula terbentuknya serta perkembangan kehidupan social ekonomi dari kerajaan Sriwijaya.

B.     RUMUSAN MASALAH
·       Bagaimanakah sejarah terbentuknya kerajaan Sriwijaya?
o  Bagaimana perkembangan kehidupan social-ekonomi kerajaan Sriwijaya?
o  Apa saja yang menjadi bukti sumber sejarah kerajaan Sriwijaya?
C.    TUJUAN
·         Makalah ini dibuat agar  dapat mengetahui sejarah agama Buddha serta perkembangan social ekonomi di Kerajaan Sriwijaya
·         Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas sejarah
·         Makalah ini dibuat nttuk mendapatkan nilai yang baik dan maksimum.

BAB II
PEMBAHASAN

1.      AWAL MULA TERBENTUKNYA KERAJAAN SRIWIJAYA
Dalam bahasa Sanskerta kata “Sriwijaya” mengandung dua suku kata: “sri” berati cahaya; “wijaya” berarti kemenangan. Dan memang, Sriwijaya adalah satu dari kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara. Kerajaan sriwijaya muncul pada abad ke-6 yang pada mulanya berpusat di sekitar sungai Batanghari, pantai timur Sumatera. Dalam perkembangannya, kerajaan Sriwijaya meluas hingga meliputi wilayah Kerajaan Melayu, Semenanjung Malaya, dan Sunda.
Catatan mengenai kerajaan ini diperoleh dari seorang pendeta Budha bernama I-Tsing yang pernah tinggal di Sriwijaya antara tahun 685-689 M. Ketika I-Tsing kembali lagi ke Sriwijaya pada tahun 692, Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya, sehingga dapat disimpulkan bahwa Sriwijaya telah menaklukan sekaligus menguasai Kerajaan Melayu
Keterangan lain mengenai Sriwijaya tidak hanya didapat dari I-Tsing, melainkan juga dari beberapa prasati yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Salah satu prasasti itu menyebutkan beberapa nama raja yang pernah memimpin di kerajaan Sriwijaya, diantaranya Raja Dapunta Hyang, Raja Balaputradewa, dan Raja Sri Sanggrama Wijayatunggawarman. Namun prasasti tersebut tidak menceritakan gambaran hubungan antara raja satu dan raja yang lainnya. Dari prasasti kedukan bukit, dapat diketahui bahwa Raja Dapunta Hyang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan daerah Minangtamwan, Jambi yang sebelumnya merupakan daerah Kerajaan Melayu. Daerah tersebut merupakan daerah pertama yang ditaklukkan kerajaan Sriwijaya.Dari situ Sriwijaya memulai perannya sebagai kerajaa maritime dan perdagangan yang kuat dan berpengaruh di Selat Malaka.
Kerajaan Sriwijaya mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, dan pada saat itu pula kegiatan perdagangan di luar negri ditunjang dengan menaklukkan wilayah sekitar hingga wilayah kerajaan Sriwijaya meluas kea rah utara dengan menguasai Semenanjung Malaya dan daerah perdagangan di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Sejarah tentang kepemimpinan Raja Balaputradewa ini dimuat dalam prasasti Nalanda dan prasasti Ligor.
Raja Kerajaan Sriwijaya yang terakhir adalah Sri Sanggrama Wijayatunggawarman. Pada masa pemerintahan Sri Sanggrama Wijayatunggawarman, hubungan kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Chola dari india yang semula sangat erat mulai renggang, hal ini disebabkan oleh serangan yang dilancarkan Kerajaan Chola dibawah pimpinan Rajendracoladewa atas wilayah Sriwijaya di Semenanjung Malaya. Serangan yang berlangsung pada tahun 1017, 1025, dan 1068 ini mengakibatkan kemunduran kerajaan sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya akhirnya runtuh setelah kerajaan Chola berhasil menyandera Raja Sri Sanggrama Wijayatunggawarman. Setelah itu Kerajaan Chola mengambil alih pengaruh perdagangan dan politik.

2.      KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI KERAJAAN SRIWIJAYA

.A. KEHIDUPAN SOSIAL
Kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara. Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta Budha terkenal yaitu Sakyakirti. Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari agama Budha dan ilmu lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda.

Kerajaan Sriwijaya yang letaknya  strategis dalam lalu lintas perdagangan internasional juga menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka dalam menerima berbagai pengaruh asing.Namun masyarakatnya bersifat sangat majemuk. Yang dimaksud majemuk suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembaruan satu sama lain di dalam suatu kesatuan politik. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia perdagangannya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi dan Semenanjung Malaysia. Penduduk Sriwijaya bersifat terbuka dalam menerima berbagai kebudayaan yang datang. Salah satunya adalah mengadopsi kebudayaan India, seperti nama-nama India, adat-istiadat, serta tradisi dalam Agama Hindu. Oleh karena itu, Sriwijaya pernah menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di Asia Tenggara.Selain itu , masyarakat sriwijaya telah mengenal stratifikasi social dalam masyarakat yang merupakan perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).

B. KEHIDUPAN EKONOMI

Dilihat dari letak geografis, daerah Kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu di tengah-tengah jalur pelayaran perdagangan antara India dan Cina Sehingga aktivitas perekonomian masyarakatnya tergantung pada pelayaran dan perdagangan. Di samping itu, letak Kerajaan Sriwijaya dekat dengan Selat Malaka yang merupakan urat nadi perhubungan bagi daerah-daerah di Asia Tenggara.. Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan internasional sangat baik. Hal ini juga didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa. Pada masanya Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalur-jalur pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
Kerajaan Sriwijaya  mampu menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional selama berabad-abad dengan menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa. Setiap pelayaran dan perdagangan dari Asia Barat ke Asia Timur atau sebaliknya harus melewati wilayah Kerajaan Sriwijaya yang meliputi seluruh Sumatra, sebagian Jawa, Semenanjung Malaysia, dan Muangthai Selatan. Keadaan ini juga yang membawa penghasilan Kerajaan Sriwijaya terutama diperoleh dari komoditas ekspor dan bea cukai bagi kapal kapal yang singgah di pelabuhan-pelabuhan milik Sriwijaya. Komoditas ekspor Sriwijaya antara lain kapur barus, cendana, gading gajah, buah-buahan, kapas, cula badak, dan wangi-wangian.  Kerajaan ini merupakan kerajaan maritime yang bersifat metropolitan.

C.  SUMBER SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA     

Adapun sumber sejarah kerajaan Sriwijaya antara lain :

a. Berita China
Berdasarkan berita dari China yang di buat pada masa Dinasti Tang disebutkan bahwa di pantai timur Sumatra selatan telah berdiri sebuah kerajaan yang disebut She-li-fo-she. Nama kerajan tersebut diidentikkan dengan Sriwijaya. Pendeta Buddha dari China, I-Tsing juga pernah singgah di Sriwijaya pada tahun 685 M untuk menerjemahkan kitab suci agama Buddha selama 4 tahun di bawah bimbingan Sakyakirti.

b. Berita Arab
Berita dari Arab menyebutkan adanya negara Zabag (disamakan dengan Sriwijaya) seperti dikatakan oleh Ibh Hordadbeh bahwa raja Zabag banyak menghasilkan emas setiap tahunnya seberat 206 kg emas. Begitu juga berita dari Alberuni mengatakan Zabag lebih dekat dengan China daripada India yang dikenal Swarnadipa (pulau emas) karena banyak menghasilkan emas.

c. Berita India
Dari Berita India, dapat diketahui bahwa raja dari Kerajaan Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja dari kerajaan yang ada di India seperti dengan Kerajaan Nalanda, dan Kerajaan Chola. Dengan Kerajaan Nalanda disebutkan bahwa Raja Sriwijaya mendirikan sebuah prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Nalanda. Namun hubungan dengan Kerajaan Chola (Cholamandala) menjadi retak setelah raja Chola, yaitu Raja Rajendra Chola, ingin menguasai Selat Malaka.

d. Berita dalam negeri

Dari dalam negeri, terdapat sumber sejarah beerupa :
1. Prasasti
Ada beberapa prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya, antara lain :

a. Prasasti Kedukan Bukit
Prasasti berangka tahun 683 M itu menyebutkan bahwa raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang yang membawa tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukan Minangatamwan. Dengan kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud Minangatamwan itu kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itu sangat strategis untuk perdagangan.

b. Prasasti Telaga Batu
Prasasti itu menyebutkan tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat terhadap Raja Sriwijaya dan juga melakukan tindakan kejahatan.

c. Prasasti Talang Tuo
Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah Raja Dapunta Hyang.

d. Prasasti Kota Kapur
Prasasti berangka tahun 686 M itu menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya berusaha untuk menaklukan Bumi Jawa yang tidak setia kepada Kerajaan Sriwijaya. Prasasti tersebut ditemukan di Pulau Bangka.

e. Prasasti Karang Berahi
Prasasti berangka tahun 686 M itu ditemukan di daerah pedalaman Jambi, yang menunjukan penguasaan Sriwijaya atas daerah itu.

f. Prasasti Ligor
Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang ibu kota Ligor dengan tujuan untuk mengawasi pelayaran perdagangan di Selat Malaka.

g. prasasti Nalanda
Prasasti itu menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai Raja terakhir dari Dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti itu, Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas Kerajaan Syailendra. Di samping itu, prasasti ini juga menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 buah desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.

2. Arca atau patung
Ditemukannya arca Buddha di Bukit Siguntang (sebelah barat Palembang).

3. Candi
Ditemukannya candi Muara Takus sebagai peninggalan dari kerajaan Sriwijaya.

·         Kekaisaran Sriwijaya telah ada sejak 671 sesuai dengan catatan I Tsing, dari prasasti Kedukan Bukit pada tahun 682 di diketahui imperium ini di bawah kepemimpinan Dapunta Hyang. Di abad ke-7 ini, orang Tionghoa mencatat bahwa terdapat dua kerajaan yaitu Malayu dan Kedah menjadi bagian kemaharajaan Sriwijaya.
·         Tidak terdapat catatan lebih lanjut mengenai Sriwijaya dalam sejarah Indonesia; masa lalunya yang terlupakan dibentuk kembali oleh sarjana asing.
·         Belum banyak bukti fisik mengenai Sriwijaya yang dapat ditemukan. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan merupakan negara maritim, namun kerajaan ini tidak memperluas kekuasaannya di luar wilayah kepulauan Asia Tenggara, dengan pengecualian berkontribusi untuk populasi Madagaskar sejauh 3.300 mil di barat.

DAFTAR PUSTAKA


Nia Kurnia, Sholihat Irfan.1983. Kerajaan Sriwijaya:Pusat Pemerintahannya dan perkembangannya, .Jakarta: PN  Balai Pustaka,.
Mustafa, Drs. Sodiq, Drs. Suparman, Drs. Kuswanto. 2004. Kompetensi Dasar Sejarah. Solo: Tiga Serangkai.
Magdalia Alfian, Nana Nurliana Soeyono, Sudarini Suhartono. 2007. Sejarah.Jakarta : Eirlangga
en.wikipedia.org

1 comments:

Unknown said...

ini sangat membantu <3

Post a Comment

Back to Top